Permasalahan Sampah Jakarta

Permasalahan Sampah Jakarta

Mon, 20 May 2019Posted by Admin

Permasalahan sampah di Indonesia seakan tidak pernah selesai. Hampir seluruh kota di Indonesia belum dapat menyelesaikan permasalahan ini, termasuk dengan Jakarta. Permasalahannya terletak pada jumlah produksi sampah yang tinggi dan kesadaran masyarakat yang masih kurang. Dalam satu hari, Jakarta dapat memproduksi 7500 ton sampah. 1900 hingga 2000 ton diantaranya merupakan sampah plastik yang sulit terurai. Selain terbengkalai begitu saja di tempat pembuangan, sampah-sampah ini berakhir di kawasan teluk Jakarta dan mengancam laut.

Baca juga: Penambang Pasir di Bengawan Solo

Tim TRANS7 Indonesiaku episode 20 Mei 2019 menelusuri wilayah teluk Jakarta untuk mengamati permasalahan pelik ini dari dekat. Setelah Tim TRANS7 Indonesiaku berada di sana, ternyata keadaan memang mengkhawatirkan. Sampah yang mengotori laut-laut sekitar Kepulauan Seribu tidak hanya berasal dari sampah domestik masyarakat wilayah tersebut saja, namun juga berasal dari sampah masyarakat Jakarta, Bekasi, Banten dan tidak jarang dari wilayah Sumatera.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta menilai teluk Jakarta ini tercemari sekitar 40 ton sampah dari berbagai wilayah. 70 persen diantaranya adalah sampah plastik. Sampah bahkan jika dibandingkan dengan jumlah ikan diprediksi sekitar 3:1.

Secara global, hanya 9 persen dari sampah yang didaur ulang, 12 persen lainnya dibakar dan 79 persen lain berakhir menumpuk begitu saja. Sampah seakan memang permasalahan tanpa solusi. Harapan akan bantuan dari berbagai bidang terkait seakan tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Perjuangan Masyarakat Ciburayut

Ancaman sampah plastik di wilayah Kepulauan Seribu bukanlah hal yang mudah. Sampah telah lama mengendap menjadi tanah dan wilayah pulau semakin meluas. Salah satu contohnya adalah Pulau Panggang. Wilayah pulau ini semakin lama semakin meluas, bukan dengan tanah, melainkan karena tumpukan sampah yang menumpuk dan terbawa arus. Hal ini semakin sulit untuk dibersihkan karena tidak adanya TPS di wilayah Kepulauan Seribu.

Korban dari permasalahan sampah ini tentu adalah kelestarian laut Kepulauan Seribu. Menurut data, hasil laut Indonesia mengandung mikroplastik tertinggi di dunia. Jika dikonsumsi terus menerus, maka akan buruk bagi kesehatan tubuh. Diperlukan adanya tempat pembuangan resmi dan sistem pembuangan sampah yang jelas agar sampah-sampah ini tidak menggunung.

Indonesiaku tayang setiap hari Senin pukul 13.30 WIB.