PeduliLindungi Jadi Alat Bayar, Aman???

PeduliLindungi Jadi Alat Bayar, Aman???

Sat, 25 Sep 2021Posted by Admin

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin aplikasi PeduliLindungi bisa menjadi alat pembayaran digital. Namun, keinginan ini dinilai belum perlu karena aplikasi tersebut masih memiliki sejumlah kecacatan.

Kritik ini disampaikan oleh guru besar bidang sosiologi bencana dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Prof Sulfikar Amir. Dia mengatakan bahwa menjadikan PeduliLindungi sebagai alat pembayaran digital ini tidaklah pas. "Ide dari Pak Luhut untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat pembayaran ini sepertinya tidak terlalu pas. Karena sebenarnya PeduliLindungi itu kan sebuah aplikasi yang data sistemnya khusus dipakai untuk menangani masalah kesehatan. Jadi banyak aspek yang tidak bisa disatukan dengan sisi komersial di situ. Walaupun PeduliLindungi memiliki fitur yang bisa dipakai untuk pembayaran, tetapi kita bicara fungsi utama PeduliLindungi," kata Sulfikar kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).

Selain itu, dia juga menyoroti kekurangan aplikasi ini. Salah satunya soal keamanan data. Beberapa waktu lalu sertifikat vaksinasi COVID-19 dan NIK Presiden Jokowi di aplikasi ini tersebar di media sosial.

"Belum lagi ada masalah mengenai keamanan data PeduliLindungi yang saat ini masih mengecewakan. Ada data yang bocor, datanya mudah diakses dan sebagainya. Walaupun pemerintah itu bukan kebocoran," ujarnya.

Sebelumnya, ide Luhut soal PeduliLindungi ini tercetus karena mulai maraknya sistem pembayaran digital lewat teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"KKI (Karya Kreatif Indonesia) terbukti mampu mendorong penciptaan produk premium disertai sistem pembayaran digital melalui QRIS. Jadi sekarang sudah melebar nanti mungkin kita coba masukkan ke digital app PeduliLindungi. Jadi platform berbagai macam saja bisa masuk," tuturnya dalam Pembukaan Puncak Karya Kreatif Indonesia 2021 oleh Bank Indonesia secara virtual, Kamis (23/9/2021).

Selain itu, Luhut juga berharap dengan digitalisasi bisa memberikan semangat bagi UMKM untuk naik kelas terkait kualitas produk yang dijual.
"Kualitas ini sangat penting jangan kita menjual barang yang kualitasnya tidak bagus. Nanti itu dari kita semua harus ada kontrol dari kita kepada semua produk produk UMKM," ungkapnya.