Jakarta Hentikan Kebijakan Pelonggaran PSBB

Jakarta Hentikan Kebijakan Pelonggaran PSBB

Mon, 13 Jul 2020Posted by Admin

Masa PSBB Transisi di Jakarta dikhawatirkan akan berakhir. Pasalnya, dalam satu minggu terakhir, Jakarta tiga kali mencetak rekor penambahan kasus positif harian Covid-19. Bahkan, sejak berjalan masa PSBB Transisi ini, telah ditemukan 6.748 kasus positif baru dan 66% diantaranya tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG). Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta dalam video yang diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta, menyebut ini sebagai peringatan kepada warganya.

Baca juga: Jakarta Resmi Memperpanjang Status PSBB!

Rekor penambahan kasus tertinggi terjadi pada Minggu (12/7) di angka 404 kasus. Disusul Sabtu (11/7) diangka 359 kasus dan terakhir Rabu (8/7)  diangka 344 kasus. Tak hanya kasus baru, angka positivity rate pun melonjak sebanyak dua kali lipat menjadi 10,5% ketika sebelumnya pada 2-8 Juli 2020 hanya 4,8%. Positivity rate adalah jumlah kasus positif yang ditemukan berdasarkan testing. Standar testing dari WHO adalah 1000 test per 1 juta penduduk dan positivity rate di bawah 5%.

Dalam video pendek tersebut, Anies mengakui sebagian besar dari lonjakan kasus didasari oleh gencarnya Jakarta dalam melakukan active case finding. Kapasitas tes terus dilakukan. Saat ini, perminggunya tes yang dilakukan sudah 3x lebih tinggi dari yang disarankan oleh WHO. Walaupun begitu, angka positivity rate yang terus tinggi bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.

Anies kembali mengingatkan warga DKI Jakarta untuk lebih ekstra hati-hati, waspada dan disiplin. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka bukan tidak mungkin, DKI Jakarta akan kembali ke situasi PSBB. Dimana, kegiatan kembali dilakukan dari dalam rumah. Kegiatan perkenomian, sosial dan agama pun akan kembali berhenti. Tetap gunakan masker, jaga jarak aman, rutin mencuci tangan dan pastikan tempat kegiatanmu tidak lebih dari kapasitas 50%.