⁠Harga Anjlok, Pedagang Di Kramat Jati Buang 10 Ton Pepaya Busuk

⁠Harga Anjlok, Pedagang Di Kramat Jati Buang 10 Ton Pepaya Busuk

Mon, 29 Apr 2024Posted by Admin

Para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mengalami kesulitan ekonomi akibat anjloknya harga pepaya. Mereka terpaksa membuang sekitar sepuluh ton pepaya pada Senin (22/4/2024) karena harga pasar turun drastis, dari sebelumnya Rp7.000-Rp8.000/kilogram menjadi hanya Rp3.000-Rp4.000/kilogram.

Inas, salah satu pedagang pepaya, mengungkapkan kekecewaannya atas situasi ini. Dia menyatakan bahwa meskipun harga pepaya telah turun hingga 60 persen, permintaan dari pembeli tetap sangat rendah, mengakibatkan pepaya tidak laku di pasaran. Hal ini mengharuskan pedagang untuk membuang banyak stok pepaya, baik yang masih layak konsumsi maupun yang sudah busuk, di akses jalan depan los buah.

"Ini bukan kali pertama kita menghadapi masalah ini. Setiap tahun, hampir selalu terjadi hal yang sama," ujar Inas.

Para pedagang biasanya menjual pepaya dengan harga Rp7.000 hingga Rp8.000/kilogram, namun saat ini mereka hanya bisa menjual dengan harga jauh lebih rendah. Situasi ini membuat mereka merugi, bahkan harus menjual dengan harga di bawah biaya pembelian dari petani.

"Saat ini kita hanya bisa bertahan dengan pembeli dari pengusaha katering, hotel, restoran yang membutuhkan pepaya setiap hari," tambah Tumiran, pedagang lainnya. Dia juga berharap agar harga pepaya segera kembali normal agar para pedagang tidak terus menderita kerugian yang besar.