2 Helikopter Militer Malaysia Alami Tabrakan Hingga Tewaskan 10 Anggota

2 Helikopter Militer Malaysia Alami Tabrakan Hingga Tewaskan 10 Anggota

Thu, 25 Apr 2024Posted by Admin

Pertanyaan tentang penyebab tabrakan maut antara dua helikopter militer Malaysia yang menewaskan sepuluh awak masih menimbulkan banyak tanda tanya. Di tengah kesedihan dan kegentingan, pemerintah Kuala Lumpur telah mengambil langkah-langkah serius untuk mengungkap kebenaran di balik insiden yang mengguncang ini.

Dilansir oleh The Star pada Rabu (24/4/2024), tragedi tersebut terjadi saat dua helikopter sedang melakukan sesi latihan untuk parade di pangkalan Angkatan Laut Malaysia (RMN) di Lumut, Perak, pada Selasa (23/4). Video yang beredar menunjukkan salah satu helikopter memotong rotor helikopter lainnya sebelum terjadi tabrakan yang fatal.

Tabrakan itu melibatkan helikopter AgustaWestland M503-3 dari Unit Helikopter Maritim (HOM) yang membawa tujuh awak, dan helikopter M502-6 Fennec yang membawa tiga awak. Keduanya jatuh di lokasi yang berbeda: AgustaWestland dekat tangga dan lintasan lari stadion RMN, sementara Fennec jatuh ke dalam kolam renang.

Sedikitnya sepuluh orang tewas, terdiri dari tujuh pria dan tiga wanita dengan rentang usia antara 26 hingga 41 tahun.

Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin, mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban sambil mengumumkan pembentukan dewan penyelidikan Angkatan Laut untuk mencari penyebab tabrakan tersebut. Dia menyerukan kesabaran publik untuk menunggu hasil penyelidikan yang komprehensif.

"Bukanlah baik untuk membuat asumsi apa pun," tegas Mohamed Khaled, sambil menambahkan bahwa laporan sementara akan disiapkan secepat mungkin sebelum laporan lengkap disusun.

Insiden ini juga berdampak pada agenda perayaan 90 tahun Hari Angkatan Laut Malaysia yang dibatalkan. Sebagai gantinya, acara "Tahlil" dan "Doa Selamat" akan digelar sebagai penghormatan kepada para korban.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Fadillah Yusof, menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan khusus kepada keluarga korban sebagai prioritas utama. Dia juga mengumumkan bahwa PM Anwar Ibrahim akan memberikan pernyataan resmi mengenai bantuan dan dukungan pemerintah.

Tragedi ini menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat Malaysia untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam memastikan keselamatan personel militer. Semua pihak menanti hasil penyelidikan lebih lanjut, sambil berharap agar tragedi serupa tidak akan terulang di masa depan.