Warga Pulogadung Akses Rumahnya Ditutup Dengan Tembok 2 Meter Oleh Tetangga, Mediasi Berujung Gagal

Warga Pulogadung Akses Rumahnya Ditutup Dengan Tembok 2 Meter Oleh Tetangga, Mediasi Berujung Gagal

Tue, 09 Aug 2022Posted by Admin

Satu keluarga yang tinggal di RT 011 RW 010 Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur berencana untuk pindah dari rumah yang sekarang ia tempati. Keluarga Anisa (40) memiliki rencana tersebut usai mediasi yang dilakukan dengan tetangganya tidak menemukan jalan tengah.

Rencana ini diungkapkan langsung oleh adik Anisa, Firman, usai mediasi dengan Widya (45). Widya yaitu tetangga Anisa yang mendirikan tembok di depan rumah Anisa. Alasan Widya mendirikan tembok karena lahan tersebut masih berada di atas tanahnya.

"Kami belum pindah ya, tetapi ada rencana pindah," ucap Firman, Senin (8/8).

Sebelumnya, Widya mengatakan bahwa Anisa memang sudah berniat pindah rumah karena mediasi menemui jalan buntu.

Kemudian, Widya bersedia merobohkan 50 sentimeter dari tembok yang sudah dibangun. Namun respon dari pihak Anisa tidak mengiyakan karena ada hal yang menjadi berat sebelah.  

"Solusinya itu silahkan dibuka temboknya selebar 50 cm, tapi dengan biaya membuka akses. Material jasa pembongkaran itu ditanggung oleh mereka. Namun, mereka keputusannya malah akan mau pindah," ucap Widya, Sabtu (6/8). 

Mediasi yang dilakukan pada Jumat (5/8) di Kecamatan Pulogadung untuk menyelesaikan masalah ini turut dihadiri Badan Pertahanan Nasional (BPN) hingga Wakil Kepala Polres Jakarta Timur. 

"Mediasi terakhir dihadiri dari Pak Camat, ada BPN juga pada waktu itu, ada dari Wakapolres Jakarta Timur. Jadi kesimpulannya adalah tidak ada pembongkaran, kami sudah memberikan solusi," ungkap Widya.

Kemudian, Widya mengucapkan bahwa ia sudah membangun tembok itu sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.

"Saya posisinya hanya memberi batas wilayah yang memang milik kami, dan hak milik kami itu sesuai sertifikat atas nama bapak saya," pungkas Widya. 

Setelah diusut lebih lanjut, tembok ini berdiri tepat di depan rumah Anisa sejak Jumat (29/7). Kemudian, hanya tersisa 20-30 sentimeter celah kosong antara tembok dan tiang rumah Anisa. 

Celah tersebut menyulitkan dalam akses keluar-masuk dari rumah Anisa ke jalan umum. Pasalnya, Widya mengaku mendirikan tembok itu karena kesal dengan perilaku keluarga Anisa yang sudah terakumulasi sejak 2019.

Widya menganggap perilaku keluarga Anisa seenaknya saja, akhirnya, Widya memutuskan membangun tembok itu. Pendirian tembok, lanjut Widya, sudah diusulkan kepada pihak kelurahan sejak 12 Juli 2020. Kemudian, tembok sudah berdiri 29 Juli 2022.

 "Pas pembangunan tembok, (keluarga Anisa) enggak protes. Pas sudah berdiri kok protes," ucap Widya.