Tradisi Lamaran Ala Sikka, Flores

Tradisi Lamaran Ala Sikka, Flores

Thu, 29 Aug 2019Posted by Admin

Indonesia memiliki beragam budaya. Salah satunya tercermin dari budaya pernikahan. Menikah bagi setiap daerah tentu memiliki prosesi yang berbeda-beda. Pada Jejak Petualang episode 28 Agustus 2019, Tim TRANS7 Jejak Petualang berkesempatan untuk melihat dan mempelajari tradisi prosesi pernikahan di Sikka, Flores.

Prosesi dimulai dari acara lamaran ala Sikka. Pada prosesi ini kedua keluarga bertukar seserahan atau yang biasa dikenal sebagai belis. Secara umum, belis dari keluarga laki-laki terdiri dari gading gajah, kuda, emas, uang tunai dan bahan makanan mentah. Sedangkan belis dari keluarga perempuan terdiri dari hewan ternak, kain tenun yang ditenun sendiri dan makanan yang telah dimasak. Belis ini memiliki makna bahwa suami bertanggung jawab untuk memberi nafkah pada keluarga sedangkan istri bertanggung jawab untuk mengolah nafkah tersebut.

Tradisi lamaran di Sikka ini memiliki beberapa hal yang unik. Diantaranya adalah sistem mencicil belis. Jumlah belis yang harus diberikan oleh keluarga laki-laki bergantung pada hasil rundingan kedua keluarga. Jumlahnya sengaja besar agar keluarga mempelai lelaki dapat mencicilnya. Tujuannya adalah untuk mengulur waktu diambilnya anak perempuan yang dipinang tersebut.

Jika belis sudah lunas, maka anak perempuan tersebut sudah resmi “terbeli” dan menjadi bagian dari keluarga sang mempelai laki-laki. Dalam proses rundingan pun terbilang unik karena orang tua mempelai tidak turut serta dalam prosesi ini, melainkan diwakilkan oleh delegasi dari setiap keluarga.

Jejak Petualang tayang setiap hari Selasa dan Rabu 14.15 WIB.