Sisi Lain Dari Keindahan Pulau Messah

Sisi Lain Dari Keindahan Pulau Messah

Mon, 12 Aug 2019Posted by Admin

Kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur terus meningkat apalagi sejak presiden mencanangkan program pengembangan 10 destinasi Bali baru di tahun 2016 lalu. Dari 10 Bali baru yang digarap pemerintah, ada 5 destinasi yang diprioritaskan secara khusus. Salah satunya adalah Labuan Bajo yang berada di Kabupaten Manggarai Barat. Labuan Bajo menyimpan potensi wisata yang luar biasa.

Dalam perjalanannya, Tim Indonesiaku bergerak menuju Pulau Messah, Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, untuk melihat langsung kondisi masyarakat di sekitaran Labuan Bajo. Pulau Messah merupakan pulau yang tak terlalu luas, namun padat penduduk. Terdapat 484 kepala keluarga dengan 1.969 jiwa yang tinggal di pulau ini. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai Nelayan. Namun karena krisis air bersih yang terjadi selama bertahun-tahun, banyak penduduk yang beralih profesi menjadi penjual air antar pulau.

Keterbatasan air bersih dan sarana MCK di Pulau Messah, menyebabkan sebagian besar warga melakukan kegiatan mandi, mencuci, dan buang air besar di laut. Ironisnya lagi, mereka mandi bersama dengan sampah-sampah yang menumpuk di laut. Mandi diantara sampah-sampah seakan menjadi hal yang biasa bagi warga Pulau Messah. Warga sama sekali tak merasa terganggu, walaupun sebenarnya sampah merupakan sumber penyakit bagi tubuh.

Aparat  desa sebelumnya sudah sering mensosialisasikan Gerakan Hidup Sehat. Gerakan hidup sehat yang dilakukan diantaranya dengan membuang sampah pada tempatnya.

Tempat sampah bantuan dari pemerintah dan pihak swasta pun sudah tersedia, namun jumlahnya masih tak sebanding dengan kepadatan penduduk Pulau Messah. Pada awalnya warga Pulau Messah menimbun sampah ke dalam pasir, namun lama kelamaan, tak ada lagi tempat untuk menimbun sampah, sehingga warga banyak yang akhirnya membuang sampah ke laut.

Jika air laut sedang pasang, sampah-sampah pun kembali terbawa ke daratan pulau. Warga pun dengan terpaksa harus membakar kumpulan sampah tersebut. Padahal kebebasan membakar sampah khususnya sampah plastik, akan menimbulkan masalah bagi kesehatan dan lingkungan. Dibakarnya sampah plastik akan menghasilkan zat Dioksin dan Furan yang dapat menyebabkan kematian.

Tak hanya mencemari kawasan permukiman, alam bawah laut di sekitar Pulau Messah juga ikut terancam oleh keberadaan sampah-sampah. Saat Tim Indonesiaku menyelam di perairan sekitar Pulau Messah, Tim Indonesiaku melihat bahwa kondisi di bawah laut bahkan lebih parah. Dasar laut penuh dengan aneka jenis sampah. Hal ini sangat disayangkan karena Pulau Messah memiliki potensi untuk  dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Kepulauan Komodo.

Permasalahan yang terjadi di Pulau Messah terekam dalam Program Indonesiaku TRANS7 pada 12 Agustus 2019. Saksikan Program Indonesiaku yang tayang setiap hari Senin pukul 14.15 WIB.