Singapura Dan Malaysia Tinjau Ulang Vaksin Sinovac

Singapura Dan Malaysia Tinjau Ulang Vaksin Sinovac

Sun, 17 Jan 2021Posted by Admin

Selasa 12 Januari 2021 Brasil telah mengumumkan hasil efikasi vaksin Covid-19 Sinovac yang hanya efektif 50,4 persen yang turun dari hasil efikasi sebelumnya yang mencapai 78 persen mencegah gejala simtomatik. Dengan menurunnya hasil efikasi yang dilaporkan, menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak dan kemungkinan akan menambah keraguan di Brasil tentang vaksin buatan China.

Terkait hal ini Singapura dan Malaysia memutuskan masih akan meninjau vaksin corona yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China. Dikarenakan hasil tersebut hampir tidak memenuhi ambang batas untuk mendapatkan persetujuan regulasi.

 Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong pada Rabu (13/1) mengatakan vaksin Sinovac harus melalui pengawasan peraturan dan otorisasi oleh Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HAS) sebelum dapat diberikan kepada publik.

"Kami akan teliti datanya saat datang, daripada bergantung pada angka yang dilaporkan. Lebih baik mengandalkan data resmi yang kami terima dari Sinovac sendiri," kata Gan seperti dikutip dari Straits Times.
 

Sementara itu di Malaysia, di hari yang sama Rabu (13/1), Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan pihaknya akan melanjutkan pengadaan pasokan vaksin Sinovac hanya jika vaksin itu memenuhi standar keamanan dan kemanjuran regulator lokal.
 

Dia mencuit di Twitter bahwa Malaysia pertama-tama akan meninjau data klinis Sinovac sebelum memberikan keputusan.

"Jika kami tidak puas dengan keamanan dan kemanjuran, kami tidak akan melakukan pengadaan," cuitnya seperti dikutip dari Bangkok Post.

Sehari sebelumnya, Selasa (12/1), Pharmaniaga Bhd Malaysia menandatangani kesepakatan dengan Sinovac untuk membeli 14 juta dosis vaksin Covid-19 dan kemudian memproduksinya di dalam negeri.
 

Selain itu, Negeri Jiran juga sedang dalam pembicaraan dengan produsen vaksin lainnya yakni CanSino Biologics China dan Institut Gamaleya Rusia untuk mengamankan total 23,9 juta dosis vaksin Covid-19.
https://wtf2.forkcdn.com/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=7574&loc=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Finternasional%2F20210115133206-106-594160%2Fsingapura-dan-malaysia-tinjau-ulang-vaksin-covid-sinovac&cb=fdd1f42b1fDi Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumukan bahwa efikasi atau tingkat keampuhan vaksin corona Sinovac sebesar 65,3 persen.

Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan WHO yakni minimal 50 persen. BPOM juga telah mengeluarkan izin darurat penggunaan atau Emergency Use authorization (EUA) atas vaksin Covid-19 Sinovac.

Pada Rabu 13 Januari 2021 lalu Indonesia resmi memulai vaksinasi Covid-19 dengan Sinovac di mana Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik.
​​​​​​