Perang Unik! Serangan Balon Isi Sampah Oleh Korea Utara Di Balas Dengan Balon Berisi Drakor Hingga KPOP

Perang Unik! Serangan Balon Isi Sampah Oleh Korea Utara Di Balas Dengan Balon Berisi Drakor Hingga KPOP

Fri, 07 Jun 2024Posted by Admin

Akhir-akhir ini Korea Utara  melakukan serangan terhadap Korea Selatan dengan mengirim lebih dari 200 balon yang memuat berbagai macam sampah dan tinja ke perbatasan kedua negara. Laporan dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengungkapkan bahwa balon-balon ini telah melintasi perbatasan dan mendarat di berbagai wilayah Korea Selatan mulai dari Selasa malam (28/5).

Selama beberapa tahun terakhir, pembelot dari Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan dan aktivis telah menggunakan balon untuk mengirim selebaran ke Korea Utara dengan tujuan mendorong warga Korea Utara untuk memberontak terhadap pemerintahan Pyongyang. Namun, Korea Utara selalu menentang kampanye semacam itu, mengkhawatirkan bahwa informasi dari luar dapat mengancam kedudukan pemimpin tertinggi, Kim Jong Un.

Berhubungan dengan serangan terhadap Korea Selatan dengan mengirim lebih dari 200 balon yang memuat berbagai macam sampah dan tinja ke perbatasan kedua negara. , pembelot dari Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan dan aktivis telah melakukan serangan balik dengan mengirimkan balon berisi drama dan KPOP.

Dilansir dari CNN Indonesia, kelompok pembelot Fighters for Free North Korea mengatakan telah meluncurkan 10 balon ke Korut, yang berisi 200 ribu selebaran dan 5.000 USB flash drive berisi musik pop Korea, acara TV, serta ribuan uang kertas satu dolar

"Musuh rakyat, Kim Jong Jun mengirimkan kotoran dan sampah kepada rakyat Korea Selatan, tapi kami para pembelot mengirimkan kebenaran dan cinta kepada sesama warga Korea Utara!" demikian tulisan dalam poster yang dikirim kelompok itu.
 

Pada Mei lalu, kelompok aktivis ini juga mengirimkan balon yang membawa sekitar 2.000 USB drive berisi lagu-lagu penyanyi Korsel Lim Young Woong, serta K-pop dan K--drama lainnya.

Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengatakan Korsel harus menganggap balon itu sebagai hadiah tulus Korut. Yo Jong juga mengatakan pengiriman balon sebagai balasan usai para aktivis di Korsel mengirim balon berisi kecaman ke rezim Kim dan propaganda selama bertahun-tahun.


Insiden ini juga menyebabkan Korsel menangguhkan perjanjian militer yang disepakati pada 2018 dengan Korea Utara. Dilansir AFP pasca insiden pengiriman balon isi tinja, Dewan Keamanan Nasional (NSC) mengatakan pihaknya akan meminta kabinet untuk menangguhkan seluruh bagian dari perjanjian militer, "sampai rasa saling percaya antara kedua Korea pulih".