Pasien Sembuh COVID-19 Namun Tidak Dijamin Kebal?

Pasien Sembuh COVID-19 Namun Tidak Dijamin Kebal?

Mon, 14 Dec 2020Posted by Admin

Laporan datang dari negara Brasil, dikabarkan lebih dari 50 orang mengalami reinfeksi virus COVID-19 usai dinyatakan sembuh. Kasus pertama terjadi pada nakes wanita berusia 37 tahun yang dites positif terpapar virus COVID-19 dan setelah dinyatakan pulih, ia kemudian terinfeksi kembali di bulan Oktober atau 116 hari setelahnya.

Hal ini tentu menjadi fokus penelitian baru bagi Kementrian Kesehatan Brasil, para peneliti menyatakan bahwa wanita tersebut hanya memiliki kekebalan tubuh terhadap COVID-19 setidaknya 90 hari setelah terpapar. Sementara dugaan 58 kasus reinfeksi COVID-19 lain kini tengah dipelajari.

"Patogen dari sampel yang dikumpulkan pada bulan Juni termasuk dalam strain B.1.1.33 dan sampel Oktober berasal dari strain B.1.1.28. Keduanya sudah terdeteksi di Brasil," ​​​​​​

sebut peneliti menjelaskan bahwa reinfeksi COVID-19 yang dialami wanita tersebut jelas berbeda.

Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui adanya ancaman nyata dari reinfeksi COVID-19 dan akan terjadi saat respons antibodi tubuh berkurang. Tentunya hal ini menjadi kecemasan baru bagi masyarakat dunia, lalu seberapa mungkin reinfeksi COVID-19 akan terjadi?

Hingga saat ini, para peneliti masih berusaha untuk menentukan besaran kemungkinan kasus reinfeksi virus ini terjadi. Kepala unit penyakit dan zoonosis WHO Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa pihaknya masih terus mencoba menentukan berapa lama respons antibodi bertahan setelah seseorang terinfeksi virus COVID-19.