Kenapa Ibu Kota Harus Banget Pindah?

Kenapa Ibu Kota Harus Banget Pindah?

Fri, 21 Jan 2022Posted by Admin

Dengan terbuatnya secara resmi Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (IKN), telah resmi dibuat, proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) telah menunjukkan kemajuan. Namun, sering kali muncul pertanyaan, apa sebenarnya urgensi dari pemindahan IKN ini.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengeluarkan Buku Saku Pemindahan IKN menjelaskan mengenai pentingnya pemindahan IKN.

Dalam Buku Saku tersebut, dijelaskan bahwa wilayah Jakarta saat ini terancam bahaya banjir, gempa bumi dan tanah turun. Tanah turun di Jakarta mencapai 35-50 cm selama kurun waktu 2007-2017, dengan rata-rata penurunan muka air tanah 7,5-10 cm per tahun.

Sekitar 50% wilayah Jakarta memiliki tingkat keamanan banjir di bawah 10 tahunan, sementara ideal kota besar minimum 50 tahunan.

Jika dilihat dari sisi kualitas air, 57% air waduk dan 61% air sungai tercemar berat. Dari sisi ketangguhan, terjadi kenaikkan muka air laut sebesar 25-50 cm pada tahun 2050.

 

Selain itu, Jakarta juga memiliki ancaman resiko oleh faktor lain seperti aktivitas gunung api, contohnya gunung Krakatau dan gunung Gede. Potensi gempa bumi-tsunami megathrust Selatan juga terdapat di sekitar Jakarta, Jawa Barat dan Selat Sunda, serta gempa darat dari sesar baribis, sesar lembang, dan sesar cimandiri.

Urgensi lain yang dapat kita temukan dalam Buku Saku adalah sekitar 57% penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dengan jumlah 150,18 juta jiwa. Dengan itu pula, kontribusi ekonomi dari pulau Jawa terus menerus menjadi yang paling besar yakni 59% pada 2020.

Dilansir dari data UN 2013, Jakarta menempati peringkat ke-10 sebagai kota terpadat di dunia. Pernyataan ini didukung oleh data WEF pada 2017 yang menyatakan Jakarta menduduki peringkat ke-9 sebagai kota terpadat di dunia. Pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi juga berdampak pada kemacetan tinggi dan kualitas udara yang tidak sehat.