Sulap Menyulap Hewan Beracun

Sulap Menyulap Hewan Beracun

Wed, 06 Feb 2019Posted by Admin

Indonesia adalah negara kepulauan yang dianugerahi oleh keragaman flora dan faunanya. Salah satu kekayaan fauna yang ada di Siau, Sulawesi Utara adalah biota lautnya yang beragam. Pada episode 6 Februari 2019, Si Otan berhasil mengamati keanekaragaman biota laut yang beracun beserta pengolahannya menjadi kuliner khas daerah Siau.

Salah satu ikan yang biasa diolah masyarakat Siau adalah ikan pari. Ikan ini dikenal beracun, meskipun tidak bersifat fatal namun apabila terinfeksi, terutama di organ vital akan mengakibatkan kematian. Masyarakat Siau terbiasa mengonsumsi ikan pari dengan bumbu sederhana bercita rasa pedas khas daerah tersebut. Sulawesi Utara cukup dikenal dengan olahan makanan pedas. Masyarakat setempat hanya menggunakan peralatan sederhana seperti tombak dan jaring kecil untuk menangkap ikan, sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak merusak biota laut.

Kemudian terdapat pula ikan buntal atau biasa dikenal ikan gembung. Ikan ini dapat membesarkan dirinya 2 hingga 3 kali lipat apabila merasa terancam. Ikan ini termasuk jenis ikan yang sangat beracun, apabila terinfeksi dapat menghambat pernafasan dan mengakibatkan kematian. Selain itu masih ada ikan kuning atau yellow boxfish yang dikenal beracun pada lendir yang dikeluarkannya saat merasa terancam. ​​​​​​

Ada juga ikan batu atau stonefish yang mengandung racun di bagian punggungnya. Ikan ini hidup di perairan hangat yang banyak ditumbuhi karang, ganggang dan bebatuan. Namun dibalik semua itu ikan ini memiliki rasa daging yang lembut dan manis, maka masyarakat Siau pun terbiasa mengonsumsi ikan ini. Melalui metode pengolahan yang tepat yakni dengan membuang kelenjar racun dalam tubuh ikan, maka ikan aman untuk di konsumsi. Cukup dibakar dan diolesi oleh minyak kelapa dan perasan jeruk, hidangan ikan buntal siap disajikan.

Ternyata begitu banyak ikan beracun yang ada di Indonesia. Ingin mengetahui lebih banyak tentang keanekaragaman fauna lainnya di Indonesia? Jangan sampai melewatkan Si Otan setiap Senin sampai Jumat pukul 12.30 WIB.