Seni Tradisional Boles Dan Lisung Ngamuk

Seni Tradisional Boles Dan Lisung Ngamuk

Tue, 06 Aug 2019Posted by Admin

Beragam kesenian tersebar di tanah air kita, Indonesia. Setiap daerah mempunyai tradisi dan kesenian yang menjadi ciri khas masing-masing. Tanah sunda sering disebut sebagai tanah legenda karena memiliki banyak budaya yang lahir di tanah sunda. Salah satunya yaitu di daerah sukabumi. Daerah yang berkontur di daratan tinggi ini memiliki tradisi dan kesenian unik dan penuh makna.

Sanggar Seni Al-fath di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Gunung Puyuh, selalu menjaga dan melestarikan seni tradisional Boles dan Lisung Mengamuk yang merupakan warisan seni budaya Sunda Pajajaran. Boles atau Bola Leungeun Suneu dalam bahasa Sunda adalah olahraga seni bela diri atau permainan bola api. Kini, kesenian Boles sudah menjadi ajang turnamen olahraga tradisional. Bermain Boles dapat dilakukan dengan dua tim, bola yang terbuat dari kelapa yang dibakar dimainkan dengan cara dilempar kepada teman satu tim dan dimasukan kedalam ring. Permainan Boles membutuhkan keterampilan dan teknik khusus agar tidak tersulut api.

Selain seni Boles, kesenian Lisung Ngamuk juga menjadi seni budaya yang dikenal dari Sukabumi. Lisung atau Leusung adalah wadah untuk menumbuk padi pada jaman dahulu.

Permainan ini dimulai dengan sebuah lisung yang direkatkan dengan bambu, kemudian Lisung diangkat oleh 4 orang. Ketika alunan musik dimainkan, 4 orang yang membawa Lisung bergerak tidak beraturan mengikuti alunan musik seakan-akan sedang mengamuk.

Dalam kitab Suwait, sejarah seni tradisi Boles dan Lisung Ngamuk sudah dikenal sejak kerajaan Prabu Siliwangi di Tanah Sunda. Kemudian KH. Fajar Laksana kembali memperkenalkan tradisi ini dan mengarahkannya menjadi salah satu seni budaya di Sukabumi. Yang paling membanggakan dalam kesenian ini adalah seni tradisional Boles dan Lisung mengamuk sudah menjadi ikon kota Sukabumi bahkan seni  tradisional ini diminati oleh bangsa-bangsa lain.

Permainan ini mengandung makna dan filososfi yang dalam. Lisung diibaratkan sebagai Negara, dan tali yang dipegang sebagai haluan atau aturan. Ketika sebuah Negara tidak mempunyai aturan, Negara tersebut akan goyah dan berakibat dengan kekacauan serta kehancuran. Filosofi lain dari Lisung adalah gambaran kehidupan yang saling berhubungan yaitu antara Tuhan yang Maha Esa, pemimpin dan rakyat.

Ragam Indonesia Tayang setiap hari Senin - Jumat Pukul 07.00 WIB Hanya di TRANS7.