Rumbia Sagu Indonesia

Rumbia Sagu Indonesia

Thu, 11 Apr 2019Posted by Admin

Tahu kah Sobat7 bahwa pohon palem paleman memiliki banyak ragam jenisnya? Salah satunya adalah Rumbia. Rumbia adalah sejenis palem-paleman yang banyak ditemui di hutan Indonesia khususnya Sumatera, Maluku, Papua dan Sulawesi. Seperti apa sih ciri-ciri pohon satu ini?

Rumbia adalah tanaman berjenis palma penghasil tepung sagu. Karenanya, tanaman satu ini dikenal sebagai pohon sagu bagi masyarakat Indonesia. Hampir seluruh bagian pohon ini dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Batangnya dapat dijadikan tepung sagu, yang merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi beberapa masyarakat Indonesia. Daun tua dari pohon ini pun dapat dimanfaatkan sebagai atap rumah dan helaian daunnya dapat disulap sebagai tikar. Sedangkan buahnya, dapat dimakan.

Sagu yang dihasilkan dari pohon rumbia sendiri baru dapat diperoleh setelah pohon berusia 7 sampai 8 tahun. Cara mengukurnya pun mudah, cukup melihat warna dari pangkal daunnya, bila berwarna abu-abu kebiruan maka sudah cukup tua. Tinggi dari pohon rumbia sekitar 10m, maka itu dalam proses pemotongannya pun lebih seru jika beramai-ramai.

Masing-masing daerah memiliki caranya sendiri dalam mengolah sagu yang dihasilkan dari pohon rumbia. Ada yang diserut langsung dari batangnya, ada pula yang diparut dan kemudian diperas dengan ditumbuk atau diinjak-injak.

Ekstrak sagu baru dapat dikonsumsi setelah hasil perasannya didiamkan selama satu hari. Sedangkan ampasnya dapat dimanfaatkan sebagai briket industri kimia, bahan bakar dan media tanam jamur.

Sagu yang dihasilkan pohon rumbia dapat bermanfaat bagi tubuh dalam meningkatkan kepadatan tulang dan fleksibilitas gerakan sendi. Sagu yang masih basah pun dapat diolah sesuai selera, jika di Sulawesi Selatan sagu basah dapat diolah menjadi camilan kapurung. Si Gundul dalam Jejak Si Gundul episode 11 April 2019 akan mengajarkan Sobat7 cara membuat kapurung yang berasal dari sagu pohon rumbia.

Si Gundul kali ini berusaha untuk membuat kapurung dibantu dengan beberapa ibu-ibu. Caranya mudah, tepung sagu dilarutkan dalam air dingin dan diaduk agar tidak menggumpal. Setelah adonan sudah tercampur dengan baik, air mendidih ditambahkan sambil terus diaduk. Setelah proses ini sagu akan terlihat menggumpal dan siap untuk dibentuk. Kapurung dibentuk dengan dua lidi dan kemudian langsung dicelupkan ke dalam air dingin. Air dingin sendiri digunakan agar bentuk kapurung tidak berubah dan tidak membuatnya saling menempel.

Si Gundul tayang setiap hari Kamis pukul 14.15 WIB.