Pengasuh Ponpes Di Lumajang Diduga Lecehkan 3 Santri, Iming-iming Dapat Berkah

Pengasuh Ponpes Di Lumajang Diduga Lecehkan 3 Santri, Iming-iming Dapat Berkah

Tue, 24 May 2022Posted by Admin

Pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berinisial F diduga melakukan perbuatan asusila kepada tiga santrinya. Tiga korban masing-masing yakni L (16), S (14), dan I (13).

FN, pengasuh pondok pesantren (ponpes) yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual 3 santriwati, membuat suasana Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, mencekam.

Dugaan pelecehan seksual terjadi sekitar bulan Januari-Maret 2022. Hal ini dimungkinkan karena ketika hari libur Lebaran berakhir, kabarnya salah seorang korban enggan kembali ke ponpes.

Sikap santri inilah yang menjadi awal mula dugaan kasus pelecehan seksual tersebut mencuat. Salah seorang korban melaporkan yang dialaminya kepada orang tuanya.

Kabarnya, FN mencabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat hingga ke bagian vital dengan iming-iming mendapat berkah. Hal ini tentu saja membuat orang tua korban meradang.

Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung. Berita ini langsung langsung menyebar kepada para warga.

Warga yang geram, langsung menggeruduk ponpes. Mereka ada yang melempari rumah FN dengan batu. Amukan massa ini mengakibatkan jendela kaca rumah FN pecah. 

Banyaknya jumlah massa yang datang membuat seluruh penghuni ponpes ketakutan. Namun, setelah itu, dua orang santriwati lain berani ikut buka suara. Mereka mengaku juga pernah menjadi korban.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan mengatakan, saat ini tersangka sudah ditangkap. Tersangka saat ini diperiksa secara intensif oleh tim unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

“Tersangka langsung kami amankan Kamis malam (19/5). Untuk mengungkap kebenarannya, yang bersangkutan sekarang sedang diperiksa,” kata AKBP Dewa Putu.

Rencananya penyidik juga akan melakukan pemeriksaan para saksi, termasuk korban.

Bahkan secepatnya polisi akan melakukan gelar perkara. 

“Yang pasti kami akan melakukan penyidikan lebih lanjut. Saya minta masyarakat sekarang tenang, karena kasus ini sudah ditangani polisi,” pungkasnya.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan mengatakan, tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk meredam emosi massa. Sebab, warga yang mengamuk sempat melempari batu  rumah tersangka.

“Warga tidak perlu berbondong-bondong datang ke pondok, karena kasus ini sudah ditangani polisi,” kata AKBP Dewa Putu.

Selain mengamankan anggota keluarga tersangka, belasan polisi malam ini juga terlihat bersiaga di depan ponpes. Terlihat beberapa anggota polisi juga mengumpulkan perangkat desa.

Mereka diminta memberikan sosialisasi kepada warga untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Harus sadar hukum, kalau kasus sudah ditangani Polri, serahkan semua kepada polisi,” pungkasnya.