Pemerintah Larang Klakson Telolet Usai Makan Korban Jiwa

Pemerintah Larang Klakson Telolet Usai Makan Korban Jiwa

Thu, 21 Mar 2024Posted by Admin

Fenomena klakson telolet pada bus kembali menimbulkan tragedi. Seorang anak berusia lima tahun meninggal setelah tertabrak bus di jalur masuk dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Banten. Kejadian terjadi ketika anak itu berlari di samping bus dan meminta pengemudi untuk membunyikan klakson 'telolet'.

Dalam video yang beredar, terlihat anak itu terus berlari sejajar dengan bus sebelum terlindas di sebelah kiri belakang bus. Diduga pengemudi bus tidak menyadari keberadaan anak tersebut karena area yang tidak terlihat (blind spot). Anak tersebut meninggal di tempat kejadian dan kemudian dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan untuk mengatur penggunaan klakson telolet. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau operator bus untuk tidak lagi menggunakan klakson telolet.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Danto Restyawan mengungkapkan bahwa rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa klakson telolet dapat menguras pasokan udara dan mengganggu fungsi rem kendaraan.

"Kemenhub telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Dinas Perhubungan di seluruh Indonesia agar lebih ketat dalam memeriksa penggunaan klakson telolet pada setiap angkutan umum saat melakukan pengujian berkala," jelas Danto.

Pihaknya juga mengimbau agar tidak ada kendaraan angkutan umum yang lulus uji jika menggunakan klakson telolet. Penggunaan klakson pada kendaraan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

Danto juga menyoroti perilaku anak-anak yang meminta klakson telolet sebagai bentuk hiburan, namun di sisi lain membawa risiko. Menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, penggunaan klakson telolet seharusnya dilarang karena berpotensi membahayakan anak-anak.

"Anak-anak belum memahami potensi bahaya yang mungkin timbul, mereka juga belum dapat mengontrol emosi mereka. Jadi, kita harus mengedukasi anak-anak dan tidak menggunakan klakson telolet sebagai hiburan di jalan raya," jelas Sony.