Melukis Batik Dengan Serabut Kelapa

Melukis Batik Dengan Serabut Kelapa

Wed, 27 May 2020Posted by Admin

Kata batik ternyata berasal dari bahasa Jawa yaitu Amba dan Titik. Amba berarti luasnya kain, sedangkan titik artinya teknik yang digunakan. Seiring berjalannya waktu, dua kata ini berkembang menjadi istilah batik. Dahulunya, batik hanya digunakan orang Indonesia yang memiliki keturunan Ningrat Keraton terutama di daerah Jawa. Makin kesini, batik berubah menjadi pakaian formal dan non formal. Siapapun boleh menggunakan pakaian batik!

Batik yang satu ini beda nih Sobat7, karena cara melukisnya yang menggunakan bantuan serabut kelapa, sebagai pengganti canting. Teknik mengibaskan serabut kelapa pada kain batik inilah yang bisa menghasilkan karakter yang susah ditebak. Hal ini karena serabut kelapa memiliki serat yang unik dan elastis, sehingga tidak akan ada motif kain batik yang sama. Pemulasan kain batik memerlukan keahlian khusus, apa lagi saat menggunakan canting serabut kelapa.

Saat proses mewarnai batik, pewarna yang digunakan merupakan zat pewarna alami atau yang disebut ZPA. Bahannya diambil dari kulit buah jalawe. Warna yang dihasilkan yaitu merah sampai coklat. Cara mengolahnya, kulit buah jalawe harus direbus selama 2 jam supaya warnanya bisa keluar. Kain yang sudah dilukis batik tinggal direndam air rebusan buah jalawe.

Pencelupan warna ini harus dilakukan secara berulang sekitar 3 kali, tergantung kepekatan warna yang Sobat7 inginkan. Kalau sudah diberi warna, jemur hingga kering. Cukup diangin-anginkan saja ya, karena jika di bawah matahari warnanya akan cepat pudar. Untuk menghilangkan malam atau lilin yang menempel pada batik, lakukan proses pelorodan atau perebusan.