Mau Awet Muda? Coba Konsumsi 10 Makanan Kaya Kolagen Ini
Mon, 28 Apr 2025Posted by AdminDilansir dari CNBC Indonesia, kolagen adalah protein berserat tidak larut yang paling banyak ditemukan dalam tubuh. Perusahaan riset pasar Grand View Research memperkirakan industri kecantikan berbasis kolagen akan bernilai US$ 19,9 miliar pada tahun 2030, terutama karena manfaatnya untuk anti-penuaan.
Tinjauan tahun 2021 yang diterbitkan dalam Amino Acids menyatakan bahwa kolagen meningkatkan fungsi sendi dan tingkat nyeri sendi selain membantu menjaga elastisitas kulit.
Berikut ini adalah beberapa pilihan makanan yang mengandung kolagen yang baik untuk dikonsumsi untuk kesehatan melansir Eating Well.
1. Kaldu tulang sapi:
Kolagen sapi adalah salah satu sumber kolagen terbaik yang tersedia di pasaran. Jika Anda mencari kolagen tipe I, yang sangat penting untuk kesehatan kulit, rambut, dan kuku Anda, kaldu tulang sapi adalah pilihan yang bagus.
2. Tulang rawan ayam:
Sebuah studi tahun 2019 dalam Alternative Therapies in Health and Medicine menemukan bahwa mengonsumsi suplemen kolagen oral yang terbuat dari tulang rawan ayam meningkatkan elastisitas kulit, garis-garis halus, kerutan, dan kerutan di sekitar mata pada wanita paruh baya berusia 39 hingga 59 tahun.
3. Kaldu Tulang Babi:
Kaldu tulang babi adalah sumber kolagen lain yang populer dan kaya. Karena kemiripannya dengan kolagen manusia, kolagen babi sering digunakan dalam perawatan kesehatan untuk memperbaiki dan memperkuat kulit, luka, dan tendon.
4. Ikan sarden:
Tulang, kulit, dan sisik ikan memiliki konsentrasi kolagen yang lebih tinggi daripada sumber kolagen hewani lainnya. Pilih ikan yang Anda makan paling banyak, seperti sarden, jika Anda ingin mengonsumsi kolagen secara menyeluruh.
3. Kaldu Tulang Babi: '
Kaldu tulang babi adalah sumber kolagen lain yang populer dan kaya. Karena kemiripannya dengan kolagen manusia, kolagen babi sering digunakan dalam perawatan kesehatan untuk memperbaiki dan memperkuat kulit, luka, dan tendon.
4. Ikan sarden:
Tulang, kulit, dan sisik ikan memiliki konsentrasi kolagen yang lebih tinggi daripada sumber kolagen hewani lainnya. Pilih ikan yang Anda makan paling banyak, seperti sarden, jika Anda ingin mengonsumsi kolagen secara menyeluruh.
5. Jeroan :
kolagen tipe I ada di organ secara alami. Daging organ dapat dimakan dengan berbagai cara, seperti mengaduknya ke dalam semur atau membuat pate di atas roti renyah. Ada cara lain untuk memasukkan kolagen tipe I ke dalam makanan Anda jika Anda tidak suka mengonsumsi organ hewan seperti hati, jantung, otak, dan ginjal. Kolagen juga ada di kulit, tulang, dan ligamen.
6. Vitamin C :
harus dikonsumsi karena tubuh kita tidak memproduksinya secara alami. Buah beri seperti blueberry, rasberi, stroberi, atau blackberry adalah sumber vitamin C yang baik. Segelas stroberi memenuhi hampir seratus persen kebutuhan vitamin C harian Anda, sedangkan segelas blackberry atau rasberi memenuhi sekitar tiga puluh lima persen.
3. Kaldu Tulang Babi:
Kaldu tulang babi adalah sumber kolagen lain yang populer dan kaya. Karena kemiripannya dengan kolagen manusia, kolagen babi sering digunakan dalam perawatan kesehatan untuk memperbaiki dan memperkuat kulit, luka, dan tendon.
4. Ikan sarden:
Tulang, kulit, dan sisik ikan memiliki konsentrasi kolagen yang lebih tinggi daripada sumber kolagen hewani lainnya. Pilih ikan yang Anda makan paling banyak, seperti sarden, jika Anda ingin mengonsumsi kolagen secara menyeluruh. Jika Anda memasak ikan lainnya, seperti salmon fillet, dengan kulitnya saja, Anda juga akan mendapatkan lebih banyak kolagen darinya.
7. Brokoli:
Brokoli adalah cara lain yang mudah dan lezat untuk menambahkan vitamin C ke dalam makanan Anda. Satu cangkir brokoli, baik dimasak maupun mentah, mengandung sekitar satu dosis vitamin C sehari, yang berperan penting dalam pembentukan kolagen.
Meskipun mensintesis kolagen membutuhkan vitamin C, Anda tidak perlu mengonsumsi vitamin C bersamaan dengan makanan yang mengandung banyak kolagen atau suplemen kolagen; cukup menambahkan keduanya ke dalam makanan Anda setiap hari.
8. Aloe Vera:
Sebuah penelitian tahun 2020 di The Journal of Dermatology menemukan bahwa menggunakan aloe vera dalam dosis rendah meningkatkan jumlah kolagen di dermis (lapisan tengah) kulit.
Studi tersebut menunjukkan bahwa asupan aloe oral sebesar empat puluh mikrogram setiap hari meningkatkan fungsi penghalang kulit, membuat kulit lebih lembab, dan lebih elastis.