JP Dan Suku Dayak Taboyan

JP Dan Suku Dayak Taboyan

Wed, 20 Feb 2019Posted by Admin

Menceritakan kekayaan alam Indonesia memang tidak ada habisnya. Kali ini adalah daerah Gunung Purei, Kalimantan Tengah. Di daerah ini, tinggal Suku Dayak Taboyan dan kehidupan menariknya terekam dalam Jejak Petualang episode 20 Februari 2019.

Si cantik Farah Bach, tim JP, dan Sobat7 akan diajak untuk menangkap ikan ala masyarakat Dayak Taboyan. Lokasinya bertempat di Sungai Murui dan alatnya yang digunakan masih tradisional berupa kain jala. Kegiatan memancing ini disebut dengan ngeramang atau mencari ikan dengan kain jala secara berkelompok. Cara ini dinilai ampuh untuk menangkap ikan dalam waktu singkat, terlebih bila air sedang surut. Kebersamaan adalah inti utama dalam mencari ikan bagi masyarakat Dayak Taboyan, mulai dari mencari hingga membagi hasil tangkapan.

Daerah ini kaya akan kebun buahnya. Kebun yang sudah ada selama bertahun-tahun membuatnya terlihat seperti hutan. Mulai dari rambutan, durian, cempedak, asam, dan sebagainya ada di sini. Di episode ini, Sobat7 akan diajak untuk memanen buah cempedak.

Ada yang unik di perkebunan buah ini, orang luar diizinkan untuk mengambil buah yang sudah siap panen di setiap perkebunan selama izin kepada pemiliknya. Buah yang diambil pun, baik pemilik maupun bukan, tidak boleh terlalu banyak agar keseimbangan tetap terjaga dan orang-orang lain dapat merasakan hasil buahnya.

Buah cempedak biasanya dapat dipanen setiap selesai musim penghujan. Di sini, cempedak muda maupun tua dapat dikonsumsi. Bahkan, cempedak yang masih mentah biasa digunakan untuk meredakan penyakit malaria. Sedang untuk cempedak muda biasanya disayur dan yang tua biasanya langsung dimakan atau digoreng. Cempedak goreng terasa lebih nikmat dengan sambal kucai dan nasi. Kucai sendiri selain menjadi bumbu masak, dapat pula dijadikan ramuan herbal obat asam urat dan penyembuh luka atau gigitan serangga.

Jejak Petualang, setiap hari Selasa dan Rabu pukul 14.15 WIB.