Ini Bahaya Makan Bersama Saat Pandemi Covid-19

Ini Bahaya Makan Bersama Saat Pandemi Covid-19

Sat, 06 Feb 2021Posted by Admin

Penyebaran virus corona di Indonesia semakin meningkat, bahkan belum nampak tanda akan menurun. Berdasarkan data yang dibagikan Satgas Covid-19, jumlah penambahan kasus Covid-19 setiap harinya terus naik. Saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia terkonfirmasi telah mencapai lebih dari 1 juta kasus positif. Bila hal itu tidak segera ditangani, jumlah kasus positif akan terus melonjak dan semakin mengkhawatirkan.

Di era New Normal saat ini, banyak orang sudah mulai memberanikan diri untuk melakukan aktivitas di luar rumah.  Sejumlah restoran, kafe, dan warung makan di berbagai wilayah juga sudah kembali buka. Akibatnya, beberapa orang mulai lebih sering makan di luar rumah bersama teman, kerabat, ataupun keluarga. 

Kebiasaan makan bersama dapat menjadi celah penularan virus corona. Kenapa itu bisa terjadi? Dikarenakan saat makan bersama, seseorang perlu melepas masker. Hal tersebut dapat membuat seseorang bisa tertular virus corona, karena penularan bisa terjadi melalui droplet, aerosol, dan airbone.

Droplet adalah partikel lendir atau air liur yang berukuran lebih besar dibandingkan aerosol atau airborne. Perpindahan droplet biasanya terjadi ketika air liur yang mengandung kuman termasuk virus penyebab Covid-19 ini bersentuhan dengan mata, hidung, atau mulut orang lain. Penularan bisa terjadi melalui droplet saat orang batuk, bersin, mengobrol, atau berbagi makanan. Karena saat makan sambil berbicara akan ada percikan yang bisa terhirup orang lain.

Sementara, aerosol adalah partikel padat atau cair yang sangat kecil dan ringan, sehingga dapat tersuspensi dan mengapung di udara, seperti asap dan debu. Hal ini memungkinkan penularan virus melalui udara, sebagai tetesan yang sangat kecil yang dapat bertahan di udara untuk jangka waktu yang lebih lama. Tak terkecuali virus penyebab Covid-19.

Airborne merupakan kondisi ketika tetesan yang mengandung virus cukup kecil untuk mengapung di udara. Menurut WHO, penularan melalui udara dapat terjadi saat partikel infeksius itu dihirup oleh orang lain. WHO menambahkan, ada semakin banyak bukti penularan Covid-19 melalui udara mungkin terjadi di dalam ruangan, terutama ruang dengan ventilasi yang buruk. Sebab, wabah Covid-19 dapat menular dengan cepat di beberapa tempat tertutup, seperti restoran dimana orang mungkin berbicara yang memungkinkan virus menyebar ke mana-mana.

Berkaca dari beberapa peristiwa yang terjadi, seperti pada kasus terpaparnya Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan makan bersama. Dalam siaran pers Satgas Penanganan Covid-19 pada 23 Januari 2021 lalu, Doni meyakini dirinya terpapar Covid-19 saat makan bersama, yang mengharuskannya melepas masker.

Epidemolog Universitas Indonesia, yang juga Juru Bicara Nasional Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyatakan, telah ada juga penelitian yang menemukan indikasi bahwa penularan kepada sejumlah tenaga kesehatan terjadi saat mereka istirahat untuk makan dan terpaksa membuka masker.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, ada baiknya kita perlu menghindari kegiatan makan bersama. Bila hal tersebut diperlukan, sebagai pencegahan penularan virus corona pastikan sebelum dan sesudah makan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%). Selanjutnya pastikan seluruh protokol kesehatan saat makan bersama dilakukan, yakni :

  1. Sedikit orang (seperempat kapasitas ruang makan)
  2. Pilih ruang terbuka (simulasi udara lancar)
  3. Jaga jarak (1,5 meter jika bersebelahan, dan 2 meter jika berhadapan)
  4. Jangan berbicara (kenakan masker saat bicara)​​​​
  5. Batasi waktu makan (30 menit)