Hasil Sementara Pilpres AS Tunjukkan Biden Raup Lebih Unggul! Apa Yang Terjadi Bila Donald Trump Kalah?

Hasil Sementara Pilpres AS Tunjukkan Biden Raup Lebih Unggul! Apa Yang Terjadi Bila Donald Trump Kalah?

Thu, 05 Nov 2020Posted by Admin

Penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) saat ini tengah berlangsung. Kedua capres bersaing dengan ketat untuk mendapatkan 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kerpresidenan. Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, hampir memperoleh 270 suara Electoral College (Dewan Elektoral) untuk dapat melenggang ke Gedung Putih.

Joe Biden yang mendapatkan suara lebih unggul membuat Donald Trump menuduh lawan-lawannya melakukan ‘penipuan terhadap publik Amerika’ dan mengklaim kemenangan dalam pilpres Amerika Serikat sebelum semua hasil diumumkan. Donald Trump mengatakan bahwa semua pemungutan suara harus dihentikan dan ia tidak ingin petugas pemungutan suara menemukan surat suara pada jam 4 pagi dan menambahkannya ke daftar, tanpa menyebutkan bukti bahwa hal itu terjadi.

Hal ini membuktikan bahwa Donald Trump memang telah memberi sinyal kuat bahwa jika dirinya kalah, ia tidak akan menerima hasil pemilu. Inilah beberapa skenario yang dijelaskan oleh pengamat politik AS di Australia, Dr Emma Shortis jika Donald Trump kalah dalam Pilpres AS dikutip dari laman detik.

Bisakah Donald Trump mempertahankan kekuasaannya?

Donald Trump tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan jabatan atau membatalkan pemilihan. Bahkan jika ia tetap berada di Gedung Putih, masa jabatannya akan berakhir pada 20 Januari. Amandemen ke-20 Konstitusi AS menyatakan masa jabatan presiden dan wakil presiden akan berakhir pada siang hari tanggal 20 Januari dan ketentuan penggantinya akan dimulai.

Apa yang terjadi jika Donald Trump menolak untuk pergi?

Seorang presiden segera dan secara otomatis kehilangan otoritas konstitusionalnya setelah masa jabatannya berakhir atau setelah dicopot melalui pemakzulan. Donald Trump tidak memiliki kekuatan untuk mengarahkan Dinas Rahasia AS atau agen federal lainnya untuk melindunginya. Meskipun mantan presiden sekalipun menikmati perlindungan Dinas Rahasia, agen tidak mungkin mengikuti perintah ilegal untuk melindungi seseorang dari pemecatan.

Jika kalah, apakah Donald Trump dapat kembali mencalonkan diri pada pilpres 2024?

Jawabnya, bisa. Di Amerika Serikat, jabatan presiden dibatasi dua periode, dan bisa tidak berurutan (masa periodenya).

Bisakah Donald Trump dihukum jika menolak menerima kekalahan pilpres?

Dr Emma Shortis mengatakan pertanyaan ini cukup rumit.

"Jika dia menolak untuk meninggalkan kantor dan menolak mengakui kekalahannya, itu berarti Konstitusi dan supremasi hukum tidak diakui. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh rakyat, tapi pada dasarnya baru pada 20 Januari mendatang ketika kekuasaan presiden mengalami transisi," Jelas Dr Emma Shortis.

"Dengan asumsi semuanya berjalan sesuai dengan yang diindikasikan oleh jajak pendapat, maka Biden akan menjadi panglima tertinggi AS pada Januari dan dia dapat memerintahkan militer untuk menyingkirkan Trump (dari Gedung Putih)," tambahnya.

Dr Emma Shortis mengatakan banyak hal yang akan terjadi antara waktu pengumuman pemenang pilpres dan tanggal pelantikan presiden AS 20 Januari 2021.

"Kami akan melihat krisis konstitusional sepenuhnya (bila Trump menolak untuk menyerah). Menurut saya penyelesaiannya tidak akan mudah," katanya.