Bara Barraya, Tepian Indonesia Yang Merana

Bara Barraya, Tepian Indonesia Yang Merana

Mon, 04 Feb 2019Posted by Admin

Indonesia adalah negara yang sangat besar dan masih banyak daerah-daerah yang terpencil. Salah satunya adalah Desa Bara Barraya, Sulawesi Selatan. Dalam episode 4 Febuari 2019 tim Indonesiaku berhasil melakukan investigasi ke Bara Barraya untuk melihat bagaimana kehidupan masyarakat desa secara lebih dekat.

Akses jalan menuju desa ini terbilang sulit. Hanya ada dua jalan yang dapat dilalui dari Tompobulu, Maros menuju Bara Barraya dan ke dua jalan tersebut hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki. Terlebih saat tim Indonesiaku melakukan investigasi, curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan longsornya jalan utama. Memang, wilayah Sulawesi ini tanahnya cenderung rawan longsor.

Secara umum, mata pencaharian masyarakat desa adalah petani. Baik perempuan atau laki-laki mereka sama-sama bertani. Wilayah persawahan adalah tanggung jawab kelompok perempuan sedangkan laki-laki bertanggung jawab atas wilayah hutan. Di desa ini pun umur 15 tahun sudah terbilang cukup umur untuk menikah, sehingga banyak dari mereka yang masih berumur 20 tahunan dan sudah memiliki setidaknya dua anak.

Desa Bara Barraya juga masih minim di sektor pendidikan. Sebelum adanya guru honorer dan relawan pengajar dari Sekolah Kolong Project, anak-anak di desa ini diajar oleh Daeng Raja. Daeng Raja secara sukarela membangunkan sekolah di kolong rumahnya dan mengajar agar anak-anak desa dapat mencicipi pendidikan. Ia yang kini telah berusia 60 tahun kemudian mencari guru honorer dan relawan-relawan untuk mengajar karena dirinya sendiri pun belum pernah sekolah sebelumnya.

Sekolah saat ini di desa pun hanya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas kecil untuk anak-anak kelas 1 hingga 3 dan kelas besar untuk anak-anak kelas 4 hingga 6. Untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi mereka harus keluar dari desa dan membutuhkan uang yang cukup banyak. Sehingga, hingga tahun 2019 ini, belum ada satupun anak di desa Bara Barraya yang tamat sekolah menengah atas.

Ingin terus melihat bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia di daerah-daerah terpencil? Jangan sampai ketinggalan Indonesiaku setiap hari Senin pukul 14.15 WIB.