Ada-Ada Saja, Polisi Yang Atur Lalu Lintas Di Kendari Ternyata Seorang Siswa SMP Yang Menyamar!

Ada-Ada Saja, Polisi Yang Atur Lalu Lintas Di Kendari Ternyata Seorang Siswa SMP Yang Menyamar!

Mon, 12 Feb 2024Posted by Admin

Seorang siswa SMP yang dikenal dengan inisial DAP berusia 15 tahun yang berasal dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, telah terjerat dalam masalah hukum setelah kedapatan menyamar sebagai seorang polisi palsu. DAP bahkan mengenakan seragam lengkap dan nekat turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas.

Dilansir dari detikcom, Kejadian tersebut bermula ketika DAP diamankan oleh polisi di sekitar area Eks MTQ Kendari pada hari Minggu (4/2) siang, setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh DAP. DAP diketahui telah mengatur lalu lintas di sekitar area Eks MTQ Kendari pada hari Minggu (4/2) siang. Warga yang curiga dengan perilaku DAP akhirnya melaporkannya kepada pihak berwajib.

"Awalnya, anggota kami sedang melaksanakan tugas pengamanan kampanye kemarin, ketika seorang warga mendekati petugas dan melaporkan (DAP), karena perilakunya dianggap mencurigakan," ungkap Kanit I Turjawali Ditsamapta Polda Sultra, Ipda Toyo Sumanto kepada detikcom pada hari Senin (5/2/2024).​​​​​​

Setelah menerima laporan dari masyarakat, polisi langsung melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan. Di sana, polisi menemukan DAP sedang memberhentikan kendaraan dengan mengenakan seragam polisi lengkap. "Dia sedang memberhentikan kendaraan (mengatur lalu lintas) dengan mengenakan seragam lengkap, meskipun dia saat itu mengenakan jaket. Mulai dari pakaian, sepatu, celana, baju, hingga helm. Setelah kami periksa, ternyata dia adalah seorang polisi gadungan," jelasnya.

Menurut Toyo, pihaknya langsung mencurigai DAP sejak awal. Pasalnya, fisiknya tidak sesuai dengan karakteristik seorang polisi. "Dilihat dari penampilannya, tidak ada yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang polisi, apalagi dari postur tubuhnya yang kurus sekali. Katanya, seragam lengkap termasuk helm itu dibelinya, kemudian dia menambahkan bordiran (nama dan lambang)," tambahnya. "Tidak ada laporan atau korban. Oleh karena itu, kami menyarankan untuk menghubungi keluarganya, mengingat dia masih di bawah umur," Jelasnya.